Australia - Universitas Melbourne menyelenggarakan pertemuan penting dengan delegasi dari Universitas Hasanuddin untuk membahas potensi kerja sama di bidang kedokteran.
Pertemuan ini berlangsung, di Room 235 (Boardroom), Level 2 Alan Gilbert Building, Carlton VIC 3035, pada 2 Mei 2024.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Profesor Sarath Rangananthan, dari Head of Melbourne Medical School; Profesor Anna Ryan, Head of Medical Education Department.
Profesor Anita Horvath, Academic Director - Indonesia Engagement; serta Ms. Miriam Cahir, Manager, International Strategic Relationshops, Faculty of Medicine, Dentristry and Health Sciences.
Dari Universitas Hasanuddin, hadir Profesor Agussalim Bukhari, MD, M.Clin.Nut, Sp.GK(K), PhD, sebagai wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan FK UNHAS; Dr. dr. Andi Alfian Zainuddin, MPH, Ph.D, sebagai wakil dekan Kerja Sama, Riset, dan Inovasi FK UNHAS; Dr. dr. Tenri Esa, Sp.PK(K)., sebagai Ketua GPM-PR FK UNHAS; Profesor dr. Budu, Sp.M(K)., Ph.D, M.Med.Ed, selaku dekan Sekolah Pascasarjana FK UNHAS; dan Dr. dr. Yose Waluyo, Sp.KFR(K), Ketua Program Studi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik.
Pertemuan ini dimaksudkan untuk berbagi prioritas dan kapabilitas, serta mengeksplorasi potensi kolaborasi antara Universitas Melbourne dan Universitas Hasanuddin, terutama dalam hal pendidikan sarjana kedokteran dan kolaborasi penelitian.
Dalam konteks ini, Profesor Sarath Rangananthan dari Universitas Melbourne menyatakan, sangat bersemangat untuk menjajaki peluang kerja sama dengan Universitas Hasanuddin.
"Kolaborasi ini tidak hanya akan memperkaya pengalaman pendidikan kedokteran bagi kedua belah pihak, tetapi juga berpotensi untuk menghasilkan penelitian berkualitas tinggi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,"ujarnya.
Pihak Universitas Hasanuddin juga menyambut hangat upaya untuk menguatkan kerja sama lintas negara ini.
"Kami percaya bahwa kerjasama dengan Universitas Melbourne akan membawa manfaat besar bagi pengembangan pendidikan dan riset di bidang kedokteran di Indonesia," jelas Profesor Agussalim Bukhari.
Pertemuan ini menandai langkah awal dalam upaya memperkuat hubungan antara kedua lembaga pendidikan tinggi, dan diharapkan akan menghasilkan kolaborasi yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak serta masyarakat luas. []