Bulukumba - Pemuda Bulukumba, Irwan Djuma mempersoalkan video akun media sosial (Medsos) Facebook Dirfan Susanto sehari sebelum perayaan Iduladha berlangsung.
Video berdurasi delapan menit itu kini beredar luas di sejumlah grup WhatsApp di Bulukumba. Menurut Iwan, apa yang disampaikan oleh Dirfan Susanto terhadap Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf adalah sebuah pelecehan daerah.
"Karena penyampaian Dirfan sangat tidak beretika. Sehingga kami atas nama pemuda Bulukumba mengecam apa yang disampaikan terkait video yang beredar itu," kata Iwan melalui siaran persnya ke Alur.id, Rabu, 21 Juli 2021.
Di sisi lain, kata dia, Bupati Muchtar Ali Yusuf tidak perlu turun tangan untuk menemui Dirfan terkait apa yang akan disampaikan pada Kamis, 22 Juli 2021 mendatang. Iwan mengaku, cukup dengan dirinya sebagai pemuda serta masyatakat Butta Panrita Lopi berhadapan dengan Dirfan.
"Kami pemuda dan masyarakat Bulukumba siap menunggu Dirfan," ujarnya.
Iwan mengancam akan mempidanakan Dirfan Susanto jika tidak melakukan klarifikasi, begitu juga permohonan maaf kepada orang nomor satu di Bulukumba tersebut.
"Dirfan harus meminta maaf kepada Bupati Bulukumba dalam wakru 1x24 jam. Kalau tidak, kami sendiri akan melaporkan ini ke Polres Bulukumba. Biar polisi yang memanggil dia (Dirfan)," pungkasnya.
Untuk diketahui, dari video yang diterima Alur.id, Dirfan Susanto mempersoalkan proyek Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Dalam video itu, Dirfan Susanto mengirim salam kepada Bupati Muchtar Ali Yusuf, begitu juga salam yang ditujukan ke H. Tiro selaku mantan tim sukses bupati terpilih tagline Harap Baru di Pilkada 2020 lalu.
"H. Tiro ditunjuk dan diperintahkan oleh Muchtar Ali Yusuf sebagai suplier dalam program setan BPNT. Konon kabarnya ada beberapa aktivis Bantaeng membantu sekaligus memperkuat benteng-benteng H. Tiro dalam program BPNT," kata Dirfan Susanto dalam videonya.
Dirfan juga mengakui bahwa beras yang disalurkan oleh H. Tiro tidak berkualitas, lantaran beras tersebut berwarna kuning. Ia juga bakal menggelar unjuk rasa di Bulukumba, pada Kamis, 22 Juli 2021.
"Saya akan demo hari kamis, kalau mau tendang ban atau tendang saya silahkan. Karena ada indikasi tindak pidana penyalahgunaan wewenang serta monopoli dagang di Bulukumba," jelasnya dalam video. []