Viral Polisi dan Pedagang Saling Dorong di Pelabuhan Makassar Berdamai

polisi dan pedagang asongan sempat terlibat saling dorong di Pelabuhan Makassar berdamai

Makassar - Suasana di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar memanas setelah sejumlah pedagang asongan berusaha masuk ke kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) tanpa izin hingga diduga terjadi pemukulan terhadap anggota polisi kepada seorang pedagang.

Aksi ini langsung dicegah oleh petugas keamanan gabungan yang terdiri dari Polri, TNI AL, dan security Pelindo. Ketegangan pun tak terhindarkan hingga berujung aksi saling dorong.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat para pedagang bersikeras ingin masuk ke kapal, sementara petugas berusaha menahan mereka. Salah satu pedagang mengalami luka di bagian bibir akibat dorong-mendorong yang terjadi. Meski begitu, tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan dari petugas, sebagaimana dikonfirmasi dalam rekaman yang beredar.

Menanggapi insiden ini, pihak kepolisian langsung memberikan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.

"Kami berkomitmen menjalankan aturan dengan tegas demi keamanan pelabuhan. Namun, jika ada anggota yang terbukti bertindak di luar prosedur, tentu akan kami tindak sesuai aturan," kata Kapolsek Pelabuhan Soetta, AKP Andi Sukmawati, Kamis (6/2/2025).

Andi Sukma juga meminta maaf atas peristiwa saling dorong antara petugas dengan para pedagang. Sehingga kedua belah pihak dipertemukan untuk mencari jalan keluar secara kekeluargaan.

"Hari itu juga langsung dilakukan mediasi antara kedua belah pihak, dan mereka sepakat tidak mempermasalahkan hal tersebut lagi dan menyelesaikan secara kekeluargaan atau Restorative Justice," tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, pedagang dan petugas sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini. Mereka juga menyatakan komitmennya untuk menjaga ketertiban di pelabuhan.

Pihak keamanan pelabuhan mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban. Pelindo sendiri telah menyiapkan tempat khusus bagi pedagang asongan agar mereka tetap bisa berjualan tanpa mengganggu aktivitas pelabuhan.

"Kami berharap semua pihak menaati aturan demi keamanan dan kenyamanan bersama. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa mewujudkan pelabuhan yang lebih tertib dan nyaman bagi semua," jelasnya.

Sebagai fasilitas umum, pelabuhan harus menjadi tempat yang nyaman bagi semua pihak, baik petugas, penumpang, maupun pedagang. Dengan adanya solusi berbasis Restorative Justice, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

"Dengan penyelesaian damai ini, aktivitas di Pelabuhan Soetta kini kembali berjalan normal. Semoga ke depannya, semua pihak dapat lebih menghormati aturan demi menciptakan suasana yang lebih aman dan tertib," pungkasnya. []

Komentar Anda