Maluku - Warga Desa Kariu di Pulau Haruku, Maluku Tengah, yang sempat mengungsi akibat bentrokan kini sudah kembali ke desa mereka dan dikawal TNI-Polri.
Satu satuan setingkat peleton (SST) dari Kodim Maluku Yonarhanud 11/WBY dan personel Koramil 1504-7/Haruku membantu warga Desa Kariu memulangkan kendaraan mereka dari lokasi pengungsian, Desa Aboru.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, Kapendam XVI/Pattimura Kolonel Arh Adi Prayogo mengatakan, Pangdam XVI/Pattimura memerintahkan TNI terlibat langsung dalam memulihkan situasi dan kondisi pasca bentrok yang terjadi pada 25 Januari lalu.
"Kita segera lakukan apa saja yang bisa kita perbuat untuk membantu warga pengungsi Kariu. Salah satunya kita antar motor mereka ini kepada pemiliknya, sehingga bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari," ujars Adi, Jumat 4 Februari 2022.
Sejak Kamis, 3 Februari 20222, pukul 18.00 WIT, aparat ikut memulangkan kendaraan motor dan barang warga dari Pelabuhan Wairiang, Kalilolo, Pulau Haruku, dengan menggunakan kapal feri dan KMC Polairud Polda Maluku. Sebanyak 71 motor berhasil didistribusikan kepada pemiliknya.
Kegiatan ini diawasi oleh Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 1504/Ambon Mayor Inf Wahyu Widya Sasono.
"Prajurit di latih tidak hanya dalam bidang tempur, operasi militer perang, tetapi juga dilatih untuk melaksanakan operasi militer selain perang, agar mampu mengatasi serta menjadi solusi bagi kesulitan rakyat di sekelilingnya," kata Wahyu.
Kodam Pattimura juga mengerahkan tim kesehatan gabungan dari Kesdam XVI/Pattimura, Satgas Kodim Maluku Yonarhanud 11/WBY, dan Puskesmas pembantu untuk memastikan para pengungsi yang telah kembali ke Desa Kariu dalam kondisi sehat.
Sebelumnya diberitakan bentrokan antar desa terjadi di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Belakangan diketahui penyebab bentrokan adalah persoalan batas tanah.
Bentrokan itu melibatkan warga Desa Ori dan Desa Kariu di Pulau Haruku, Maluku Tengah. Akibat bentrokan itu, warga sipil tewas dan polisi terluka.
Warga Desa Kariu sampai mengungsi ke pegunungan dan desa lain untuk menghindari bentrokan tersebut. []