Langkat – Anggota DPD RI Pdt. Penrad Siagian menyerap aspirasi warga dalam pertemuan bersama perwakilan jemaat gereja dari Kecamatan Securai Utara dan Securai Selatan di Rumah Makan Pondok Santai, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara (Sumut), Senin, 16 Desember 2024.
Saya akan mendukung desa-desa dan daerah agar bisa selaras dan sinergi program Kementerian Pertanian untuk mendorong produktivitas petani dan akan mengawal bantuan yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian untuk Sumut
Sejumlah persoalan krusial mulai dari irigasi pertanian, kebijakan pendidikan zonasi, hingga Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi topik hangat dalam diskusi tersebut.
Penrad Siagian menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan keluhan warga, terutama masalah irigasi pertanian. Dengan 70 persen penduduk di kawasan tersebut berprofesi sebagai petani, irigasi yang tidak memadai menjadi kendala serius.
"Puluhan ribu hektare lahan pertanian di Langkat selalu bermasalah—banjir saat musim hujan, namun kekeringan ketika kemarau tiba. Jika irigasi ini diperbaiki, swasembada pangan di Sumut akan terdorong lebih kuat," ujar Penrad.
Penrad berjanji segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
"Pasca bupati dilantik, saya akan temui Pemda dan berkoordinasi dengan Dinas PU agar ini menjadi prioritas. Langkat bisa kita dorong sebagai salah satu daerah penopang target produksi beras Sumut," tambahnya.
Selain irigasi, sistem zonasi sekolah juga dikeluhkan masyarakat. Menurut warga, kebijakan tersebut mempersulit akses pendidikan bagi anak-anak.
Banyak keluarga yang terpaksa menyekolahkan anak di sekolah swasta dengan biaya tinggi. Oleh sebab itu, mereka menyerukan agar sistem zonasi dihilangkan anak-anak bisa bersekolah sesuai dengan kemampuan.
"Zonasi seharusnya tidak menutup peluang anak-anak berprestasi untuk bersekolah di tempat terbaik. Saya akan membawa isu ini ke tingkat pusat agar kebijakan yang lebih fleksibel bisa dirumuskan," ujar Penrad.
Tak hanya itu, persoalan penyaluran PKH (Program Keluarga Harapan) yang dinilai tidak tepat sasaran turut disoroti.
Banyak warga miskin, terutama lansia, tidak menerima bantuan tersebut, sementara pihak-pihak tertentu justru menikmati bantuan karena kedekatan dengan aparat desa.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Sosial. Saat ini sedang dilakukan pendataan ulang penerima PKH. Segera ajukan data-data warga yang membutuhkan, saya pastikan akan mengawal agar tepat sasaran," tegas Penrad.
Diskusi yang berlangsung hangat itu diakhiri dengan harapan warga agar solusi konkret segera terealisasi.
Penrad Siagian menegaskan bahwa aspirasi dari masyarakat adalah tanggung jawabnya sebagai wakil daerah di DPD RI.
"Kita perjuangkan bersama. Pembangunan di Sumut harus berangkat dari suara rakyat," ucap Pdt. Penrad Siagian.
Seperti diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan target peningkatan produksi padi di Sumatra Utara (Sumut) sebesar 700 ribu ton pada tahun anggaran 2025.
Target tersebut optimis tercapai melalui program cetak sawah dan optimalisasi lahan (Oplah) dengan meningkatkan indeks tanam dari satu menjadi tiga kali setahun.
"Semangat ini luar biasa. Jika target tercapai, bantuan di 2026 akan kami tambah lagi," ujar Amran dalam Rapat Koordinasi Brigade Pangan di Medan, Selasa, 10 Desember 2024.
Menanggapi itu, Penrad mendorong agar Kementerian Pertanian menerapkan hal tersebut di Desa Panca Arga Kabupaten Serdang Bedagai dan Tapanuli Selatan.
Lantas, ia pun menegaskan akan mengawal bantuan yang telah disiapkan Kementerian Pertanian untuk wilayah Sumut. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan swasembada beras di Sumut.
"Saya akan mendukung desa-desa dan daerah agar bisa selaras dan sinergi program Kementerian Pertanian untuk mendorong produktivitas petani dan akan mengawal bantuan yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian untuk Sumut," ucap Pdt. Penrad Siagian.[]