Ruteng - Bupati Cup U-21 Kabupaten Manggarai, mulai awal hingga kini masuk babak final terus menjadi sorotan publik.
Sorotan itu muncul awalnya lantaran banyak pemain naturalisasi dadakan dari luar Manggarai, yang ikut ambil bagian dalam turnamen yang bergengsi itu.
Kali ini sorotan datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai, Boni Burhanus, kata dia kalau mau berkembang sepak bola di Manggarai, jangan libatkan manusia pecundang.
Lanjut Boni, keputusan kontroversial wasit dalam perebutan juara 3 antara Lelak FC vs Purang FC, itu menjadi preseden buruk untuk sepak bola di Manggarai.
"Wasit sama pengawas pertandingan seperti ini mesti dievaluasi soal sportivitas dan independensinya. Pertandingan ke depannya tidak boleh melibatkan manusia pecundang sepak bola Manggarai, tercinta ini," kata Boni kepada wartawan, Sabtu 19 November 2022, malam.
"Bagaimana mungkin mereka menjunjung tinggi sportivitas dan independensi di saat mereka memiliki kesebelasan sendiri," kesal Boni.
Boni juga mengatakan Purang FC dan Advento FC itu klub milik panitia. Bupati dan wakil Bupati tidak boleh diam terhadap fakta ini, hancur sepak bola Manggarai jika tidak segera mengambil sikap. []