Manggarai - Kabupaten Manggarai diguncang gempa bumi magnitudo 3,7. Bupati Herybertus Nabit langsung menggelar konferensi pers di Kantor Badan Penanggulan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, Selasa 22 Februari 2022, pukul 23.05 Wita.
Kepada wartawan, Bupati Hery Nabit menyampaikan, bahwa Konferensi pers ini tidak untuk membuat masyarakat panik, tapi mau menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai siap siaga dengan semua kekuatannya untuk melakukan antisipasi terhadap dampak yang mungkin terjadi.
Gempa Bumi ini terjadi sejak Minggu 20 Februari 2022 sore dan berlanjut sampai Senin 21 Februari 2022.
Menurut data BPBD Kabupaten Manggarai, sejak Senin 21 Februari 2022 pukul 20.35 hingga Selasa 22 Februari 2022 pukul 18.00 Wita, tercatat 102 kali gempa susulan.
Lokasi gempa berada di Laut Flores pada jarak 50 -70 Km dari Ruteng, Kabupaten Manggarai dengan kedalaman 10 Km.
Hery Nabit mengimbau kepada seluruh masyarakat Manggarai di manapun berada untuk tetap waspada sampai beberapa hari ke depan. Dari pantauan dan laporan yang masuk sampai Selasa 22 Februari 2022, belum ada laporan kerusakan atau kerugian materi akibat gempa.
Berharap situasi akan lebih baik dan tidak ada kerusakan atau kerugian materi atau jiwa.
Sejak terjadi gempa sampai saat ini, Pemkab Manggarai selalu berkoordinasi dan menyampaikan laporan ke BNPB dan Badan SAR di Maumere, BMKG, BPBD Provinsi NTT, dan dengan pihak TNI/Polri.
Sementara, untuk internal pemerintah daerah, koordinasi dilakukan hingga ke tingkat desa, terutama wilayah yang ada di pesisir utara karena paling potensi berdampak.
Imbauan pemerintah agar masyarakat dalam posisi waspada dan tidak panik kalau terjadi satu dan lain hal berkaitan dengan bencana.
“Khusus untuk masyarakat pesisir pantai utara kami meminta kesiapsiagaannya di bawah kepemimpinan Camat, Kepala Desa, Lurah, TNI-Polri untuk bersiap siap. Penjelasan BMKG sampai malam ini, gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami, tetapi kita tidak tahu apa yang terjadi pada waktu mendatang, sehingga kesiapsiagaan menjadi sangat penting,” ungkap Bupati Hery.
“Untuk wilayah pegunungan, karena saya tahu tanah pemukiman kita berada di atas tanah labil yang rawan longsor, maka kami imbau manakala terjadi gempa beruntun, mohon hindari atau pergi dari tempat yang rawan longsor, untuk menghindari korban dari situasi yang terjadi,” jelas Bupati Hery.
Hery juga menyampaikan bahwa RSUD Ben Mboi Ruteng sudah disiagakan untuk mengantisipasi kondisi ini, begitu juga Puskesmas di seluruh kecamatan.
Selain itu, Posko penanggulangan bencana Kabupaten Manggarai juga difungsikan 24 jam, sehingga manakala ada pertanyaan atau informasi mohon koordinasi langsung dengan posko ini.
“Kembali kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Manggarai untuk hanya mempercayai informasi dari sumber-sumber yang terverifikasi atau resmi yakni sumber pemerintah Kabupaten Manggarai, diminta juga kepada semua pihak untuk bijak menyampaikan informasi,” katanya.
Bupati Hery Nabit juga mengungkapkan, sudah menyiapkan sejumlah gedung pemerintahan untuk dijadikan tempat pengungsian apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk Kecamatan Reok, Posko di Kantor Camat Reo. []