Sinjai - Hendak divaksin Covid-19, Kambe 64 tahun warga Dusun Tajjuru, Desa Bonto Tengnga, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai meninggal dunia dengan mulut berbusa, Kamis 31 Desember 2021.
Kambe, dijemput oleh tim vaksinasi di rumahnya dan di bawa ke posko vaksin. Namun tekanan darah Kambe naik, sehingga batal dilakukan vaksinasi. Tim medis pun memberikannya obat penurun tekanan darah, namun Kambe terus mengalami sakit kepala hingga meninggal dunia dengan mulut berbusa.
Jenazah Kambe pun sempat divideokan oleh warga dan nampak salah seorang kerabat protes dengan pemaksaan vaksin terhadap lansia.
“Korban dijemput oleh pihak kepolisian untuk ikut kegiatan vaksinasi di SDN 80 Tajjuru, Kamis 30 Desember 2021. Namun setelah di periksa kesehatannya, ternyata korban memiliki tekanan darah sekitar 240. Makanya tidak di vaksin hanya di beri obat untuk penurun tekanan. Malamnya setelah obat diminum, korban langsung kejang lalu mengeluarkan busa dan meninggal dunia,” kata kerabat Kambe, Iksal Pranata.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Arman Bausat yang dikonfirmasi, Sabtu 1 Januari 2021 menegaskan, bahwa korban belum divaksin sehingga belum bisa dikatakan meninggal karena vaksinasi.
“Kan belum sempat divaksin, jadi belum ada sangkut pautnya dengan vaksinasi kan. Jadi belum berlaku Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kalau obat menurunkan tekanan darah itu, tidak bisa instan,” katanya.
Saat ditanya soal mulut berbusa setelah meminum obat penurun tekanan darah yang diberikan oleh tim medis di lokasi vaksinasi, Arman mengaku belum bisa memastikannya. Menurut dia, orang yang mulut berbusa bisa saja terjadi karena banyak faktor.
“Banyak sih faktor, bisa saja kaget atau takut. Kalau dibilang dampak obat penurun tekanan darah, ya juga susah dikatakan penyebabnya. Harus diautopsi atau divisum dulu, untuk bisa mengetahui penyebab pastinya,” jelasnya. []