Labuan Bajo - PT Flobamor yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan perbaikan sejumlah fasilitas penunjang pariwisata di Pulau Padar jelang penyelenggaraan KTT ASEAN di bulan Mei mendatang.
Sejumlah infrastruktur yang dilakukan perbaikan, meliputi penggantian tali pada pagar jalur treking, perbaikan tiang pagar pada jalur treking dan menyediakan alat P3K seperti oksigen dan tandu.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Operasional PT Flobamor Abner Esau Runpah Ataupah.
Menurutnya perbaikan dan pengadaan sarana P3K merupakan salah satu dukungan PT.Flobamor untuk penyelenggaraan KTT Asean Summit.
Ia juga mengatakan, fasilitas seperti P3K dan perbaikan pada tali pagar jalur treking dan tiang pagar sudah seharusnya diperbaiki untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi setiap wisatawan.
"Naturalis Guide kami yang ditempatkan di Pulau Padar sudah memperbaiki tiang pagar dan tali pengamannya di tiang itu. Kita juga sudah menyiapkan alat oksigen dan tandu, untuk lebih meningkatkan keselamatan wisatawan, dan fasilitas ini juga merupakan dukungan utama kami untuk KTT ASEAN SUMMIT nanti," jelas Runpah pada Senin, 20 Maret 2023.
Ia juga menambahkan, saat ini PT. Flobamor telah membenahi sistem komunikasi bagi naturalis guide dengan telah menyediakan walkie talkie untuk mempermudah komunikasi.
"Pulau Padar dan Loh Liang ada Naturalis guide kami juga yang bertugas disana dan untuk mencegah penumpukan tamu, kami sudah menyiapkan radio untuk mempermudah komunikasi. Tadi kami cek semuanya baik sekali dan berjalan dengan lancar," ungkap Runpah.
Runpah menegaskan, naturalis guide PT.Flobamor yang ditempatkan di pulau Padar dan Pulau Komodo dipastikan siap melayani tamu KTT ASEAN dan wisatawan lainya secara profesional dengan standar kepariwsataan.
Di sisi lain, Runpah juga menjelaskan bahwa untuk ke TNK saat ini wisatawan dapat menggunakan aplikasi INISA.
Sistem Wildlife Komodo Aplikasi INISA sendiri resmi telah diluncurkan di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Mabar) NTT Jumat 29 Juli 2022 lalu.
Sejak diluncurkan Sistem Wildlife Komodo dalam aplikasi INISA memberikan kemudahan bagi wisatawan.
Penggunaan aplikasi tersebut sudah sesuai dengan rekomendasi dan perhitungan yang diperoleh dari hasil kajian Daya Dukung Daya Tampung Berbasis Jasa Ekosistem (DDDTJE) oleh Tim Ahli IPB.
Karena itu, kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi akan dikenakan biaya kontribusi sebesar Rp15.000.000 per 4 orang per tahun.
Sistem Wildlife Komodo dibuat guna mengatur tata kelola kunjungan dan aktivitas para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo, Pulau Padar dan kawasan perairan di kawasan Taman Nasional Komodo.
Wildlife Komodo di aplikasi INISA kini dapat diakses dan dipakai wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Komodo. Aplikasi INISA saat ini dapat diunduh di Play Store dan App Store dilengkapi dengan berbagai layanan publik lainnya.
"Sebelum berkunjung, wisatawan harus mendaftar dan melakukan reservasi digital lewat aplikasi INISA yang bisa diunduh di Play Store (Android) dan App Store (IOS)," katanya.
Pembelian melalui aplikasi INISA juga kata dia, akan menjadi wujud nyata biaya kontribusi wisatawan untuk kelestarian wilayah TNK. []