Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2021 kembali mengalami surplus 2,36 miliar dolar AS dengan nilai total ekspor sebesar 16,60 miliar dolar AS dan impor 14,23 miliar dolar AS, sehingga urplus neraca perdagangan RI pada Mei menjadi yang tertinggi selama 2021.
"Kalau kita lihat pergerakan neraca perdagangan mulai Januari sampai dengan Mei 2021, berarti surplus perdagangan Indonesia merupakan yang tertinggi selama 2021. Selain itu artinya Indonesia mengalami surplus perdagangan sebanyak 13 bulan berturut-turut, dan ini patut diapresiasi," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu, 16 Juni 2021.
Suhariyanto memaparkan komoditas penyumbang surplus terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, dan besi baja.
Dengan performa ekspor-impor pada Januari-Mei 2021 yang menjanjikan, Suhariyanto mengingatkan agar Indonesia perlu tetap waspada, mengingat masih terdapat risiko terbesar yang membayangi yakni pandemi COVID-19.
"Kita melihat tren jumlah yang terkena kasus COVID-19 selama seminggu terakhir ini meningkat. Dan di India tren pandeminya agak merajalela, sehingga itu juga berpengaruh," ujar Suhariyanto. []