Alur.id
    Berita    Detail Article

Nama Baru Sekolah Merdeka Belajar Persada di Jatibening Diresmikan

Sekolah Merdeka Belajar Persada

Jakarta - Sekolah Homeschooling Persada yang berada di Komplek Taman Persada Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, resmi menyandang nama baru menjadi Sekolah Merdeka Belajar Persada.

Peresmian nama baru sekolah non formal yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Rumah Belajar Tamansari Persada melalui PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Tamansari Persada ini, dilakukan bertepatan dengan wisuda siswa-siswi tingkat SD, SMP dan SMA pada Sabtu, 1 Juli 2023.

Maya, seorang tenaga pengajar di Sekolah Merdeka Belajar Persada mengatakan bahwa seluruh kegiatan belajar-mengajar bersinergi dengan unit-unit lain yang berada dibawah Yayasan Pendidikan Rumah Belajar Tamansari Persada semisal: KB-TK Persada, Persada Music (lembaga kursus vocal dan musik) dan Credo Art Space (lembaga kursus Lukis dan galeri Lukis).

Guru-guru di Sekolah Merdeka Belajar Persada, kata Maya, juga diberikan pembekalan secara berkala, termasuk melakukan study banding ke Finlandia untuk mempelajari tentang kegiatan sekolah non formal di sana.

"Luar biasanya, kami, guru-guru mendapatkan kesempatan belajar. Pembelajarannya juga bukan hanya bagaimana metode belajar di kelas, tetapi mengenai psikologi terhadap anak dan lain-lain," kata Maya.

"Kami pun mendapatkan kesempatan untuk melakukan study banding ke luar negeri, ke Finlandia," tuturnya.

Suasana konferensi pers peresmian nama baru Sekolah Merdeka Belajar Persada. (Foto: Istimewa)

Pendiri Sekolah Merdeka Belajar Persada, Agus Basuki Yanuar, mengatakan bahwa pengubahan nama selaras dengan kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan pemerintah.

Selain itu, perubahan nama juga memperjelas pemahaman masyarakat terhadap Homeschooling berbasis Komunitas, dimana sebagian masih menganggap pembelajarannya dilakukan di rumah saja, dan peserta didik tidak berinteraksi dengan teman-teman sekolahnya.

"Kami punya kelas di gedung 3 lantai yang nyaman. Tapi anak-anak juga kami ajak berkebun, menanam, hingga memanen dan membawa hasil panennya ke rumah untuk disantap bersama keluarga," ucap dia.

Agus menjelaskan, lantaran telah menyandang status terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional, Sekolah Merdeka Belajar Persada memiliki keistimewaan untuk melakukan ujian secara mandiri.

Kegiatan belajar mengajar sekolah sejak tahun 2010 telah menerapkan konsep yang mengedepankan pendekatan personal, dimana yang diutamakan adalah pembentukan karakter, budi pekerti, serta penggalian minat dan bakat.

Suasana belajar tersebut dilakukan secara interaktif dengan jumlah siswa 10-12 per kelas. Sekolah Merdeka Belajar Persada sendiri bersifat inklusif, dimana anak biasa dan difabel (different ability/berkemampuan khusus) belajar secara bersama-sama, sehingga tumbuh rasa empati pada sesama dan rasa percaya diri.

Agus juga bilang, Sekolah Merdeka Belajar Persada sudah berhasil mencetak sejumlah alumni yang saat ini berkarier sebagai tenaga profesional di bidangnya masing-masing.

Murid-murid yang telah lulus tercatat berkarya sebagai desainer, pembalap motor profesional, dokter, dan lain-lain.

"Salah satu lulusan, seorang desainer yang kebetulan menyandang tuna rungu, sejak SMP dia sudah merk pakaian sendiri. Kini punya workshop, punya karyawan, punya penghasilan," tutur Agus.

"Alhamdulillah saat ini dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan untuk menjadi desainer dari Milan, sekolah di sana. Salah satu produknya telah dipakai oleh American Next Top Model," katanya.