Manggarai - Rapat Dengar Pendapat (RDP) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan PDAM Tirta Komodo, Senin 24 Januari 2022, hujan interupsi.
RDP yang di pimpin oleh wakil ketua DPRD Manggarai Simprosa Rianasari Gandut itu, berlangsung panas.
Pasalnya pada 20 Januari 2022 lalu, beredar rekaman suara milik Direktur PDAM Tirta Komodo Marsel Sudirman, yang berdurasi 1 menit 43 detik menyebut bahwa ada anggota DPRD yang titip-titip orang untuk kerja di kantor tersebut.
Pada sidang RDP yang berlangsung panas, anggota DPRD dari dapil V Kecamatan Wae Ri'i dan Kecamatan Rahong Utara Ebert Ganggut mengatakan, rekaman yang berdurasi 1 menit 43 detik itu mengandung sebuah makna.
Rekaman itu kata dia, telah melukai secara person mau pun secara lembaga orang-orang yang disakiti termasuk kami di lembaga DPRD Manggarai yang sempat disebut.
Itu artinya makna dari sebuah rekaman itu telah memberikan sebuah indikasi ada sebuah konspirasi yang akan terjadi atau pun yang mau direncanakan pada peristiwa perekrutan karyawan baru di PDAM.
Indikasi inilah yang kemudian menjadi tebal-tebal dalam ruang publik maupun lembaga DPRD.
"Terima kasih kepada pak Direktur yang sudah menyampaikan permohonan maaf. Dalam peristiwa permohonan maaf ini saya secara pribadi menerima permohonan maaf ini, tetapi agar terang benderang dalam situasi polemik yang terjadi di akhir-akhir ini saya pikir tidak yang harus ditutup-tutupi, biar semuanya jelas. Sebab ada 35 orang anggota DPRD di lembaga ini jangan sampe satu dua orang yang melakukan itu 35 orang merasakan hal yang sama," tutur politisi Partai PAN itu.
Kata dia Direktur PDAM itu bukan jabatan politik sehingga tidak ada intervensi politik ini amanah yang harus dilakukan, dijalankan untuk menyehatkan perusahaan Daerah ini lebih baik dari Direktur sebelumnya, lebih baik dari sistem manajemen sebelumnya.
"Memberikan pelayanan hasrat terkait dengan kebutuhan air minum masyarakat Manggarai, ketika mana kala terjadi kekurangan karyawan di perusahaan ini maka lakukan perekrutan secara profesional tanpa tekanan, tanpa intimidasi, tanpa titip menitip. Sebab ingat pak Direktur dipilih bukan karena politik, jabatan pak Direktur bukan jabatan politik," tegas Ebert.
Dia pun mengimbau agar Direktur PDAM berhati-hati dalam bertindak. Karena dulu kata Elbert, Direktur bebas bergerak di luar tetap sekarang sudah melekat jabatan.
Sehingga kata Elbert, peristiwa yang dalam diskusi santai dalam tanda petik, seperti yang disampaikan pak Direktur tadi bahwa tidak bermaksud untuk menyingung siapapun, tetapi faktanya tidak bisa dibantahkan sudah melukai beberapa lembaga termasuk lembaga DPRD.
"Agar terang menerang dan sangat arif kalau pak Direktur membeberkan kira-kira siapa anggota DPRD yang titip-titip orang ke sana sehingga tida melukai 35 orang anggota DPRD yang ada di sini," tutupnya. []