Makassar - Wali Kota Gorontalo, Marthen A. Taha, berhasil meraih gelar Doktor Antropologi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dengan hasil yang memuaskan.
Sidang terbuka promosi Doktor berlangsung di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unhas Makassar dengan predikat cumlaude, pada Senin 28 Maret 2022.
Sidang disertasi Marthen A. Taha, dipimpin oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas, Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si. hadir penguji Prof. Dr. Mahmud Tang, MA selaku (Promotor), Prof. Dr. Munsi Lampe, MA (Co-Promotor) dan Prof. Dr. Ansar Arifin, MS (Co-Promotor).
Pada sesi akhir sebelum menutup sidang, selaku pimpinan sidang promosi doktor. Prof. Dr. Armin Arsyad menyampaikan bahwa hasil disertasi disampaikan Marthen A. Taha sangat berbobot dan merupkaan hasil nyata diterapkan di pemerintahan.
"Tentu ini suatu kebanggan buat pak Marthen A. Taha bersama keluarga. Melalui proses panjang bisa selesai dengan predikat Cumlaude," kata Prof. Armin.
Prof Armin menuturkan, dirinya selama belasan tahun di jurusan S3 Antropologi di Fakultas Fisip, baru kali ini sosok berlatar belakang politisi dan pejabat publik dengan jabatan wali kota menyandang gelar Doktor dengan hasil memuaskan.
"Ini sebuah prestasi luar biasa. Banyak doktor tapi tidak cumlaude, ada cumlaude, tapi tidak wali kota. Ini pak Taha jabat wali kota dapat predikat cumlaude," jelasnya.
Sementara, Wali Kota Gorontalo, Marthen A. Taha, menyampikan jika peran serta dari para guru besar di Unhas utamanya di jurusan Ilmu Politik, menurutnya suatu pencapaian yang sangat luar biasa.
"Tentu, saya dalam mencapai gelar doktor bukan hanya gelar, tapi saya mau belajar, ilmu ini akan saya gunakan baik sebagai pimpinan daerah. Menurut saya ilmu pengetahuan apa yang kita lakukan untuk seluruh orang, agar mereka dapat memperoleh apa yang saya dapat, saya bisa mentransfer ilmu ini ke masyarakat," katanya.
"Pencapaian bagi saya ,dari sisi materi bagi saya ini sulit tapi karena kemauan, motivasi dari teman keluarga, ini mendorong saya bisa capai ini," sambung dia.
Menurutnya, apa yang disampaikan Dekan Fisip sangat berkesan karena ini adalah doktr antropologi pertama yang peroleh predikatk cumlaude kelulusan.
"Ini suatu penghargaan dan saya merasa tersanjung, tapi ini bagi saya bukan predikatnya tapi membuat yang baik agar bisa memenuhi standar keilmuan," jelasnya.
Oleh karena itu, kata Dia, lewat posyandu narkoba pihaknya akan memberikan pengetahuan agama sehingga tidak muda terjerumus menggunakan narkoba.
"Karena mereka telah dibentengi iman dan ketaqwaan," kata Basri. []